============
Power by : Blogger November 23, 2007 ============
BeInG GooD PlAyEr
Saturday, April 14, 2007
"Se da bambino mi fossi scritto una storia,la storia più bella che mi potessi immaginare,l'avrei scritta come effettivamente mi sta accadendo."
Paolo Maldini
WORLD SOCCER's World Player of the Year: 1994. Maldini said: "It's a great honor for me to know that so many people consider me so highly. It's a particular matter of pride because defenders generally receive so much less attention from fans and the media than goal scorers. We are more in the engine room rather than taking the glory. I must admit that, for me, 1994 was the peak of my career so far. For any player to win the Champions Cup or to play in the World Cup Final would be enormous single matter of pride but I was fortunate enough to be able to experience both those pinnacles of the game within a matter of weeks. Of course, whatever success I may have achieved is not merely down to my own credit. There are other people and influences on my career it would be only fair to acknowledge. Everyone always asks me about my father, Cesare, who captained Milan to their first Champions Cup victory in 1963 and is now our national under-21 coach. But I don't really remember him as a player. I played under his instructions in Milan youth teams when I was a boy but really I learned more from him about being a man, about a correct attitude to the game, than from a technical point of view. Then, there has been my captain and colleague Franco Baresi. In my opinion he has received far too little recognition for his influence within the club and within Italian and international football. He is the man of few words but 'talks' instead through his deeds out on the pitch. He really deserves to receive the sort of award I have received from World Soccer. But ... thank you again!"
Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan Berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ......
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja ....... AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk .........
Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama Lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya .......
masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan.
Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU ......... Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa patahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu. Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU
........Tapi yang KU tunggu ........ tak kunjung tiba ...... tak juga kau menyapaKU. Subuh ........ Dzuhur ......... Ashyar ..........Magrib......... Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU ..... tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ..........
Apa salahKU padamu ...... wahai UmmatKU????? Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU ............ !!!!!!!
Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud menghadap KU ...... Yang selalu menyertaimu setiap saat ........
Note: apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH SWT semata